Kamis, 21 Mei 2009

KADAR SETIAP MAKHLUK ADALAH BERBEDA

oleh: Ngudi Tjahjono

Mari kita simak sebuah informasi dari Allah Swt. dalam Al Qur'an surat Al Qamar ayat 49: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." Dari ayat ini kita memperoleh informasi, bahwa setiap makhluk diciptakan dengan ukuran (kadar) yang berbeda-beda.

Kadar tersebut bisa berarti kandungan dan komposisi unsur kimia yang berbeda sehingga jadilah berbagai macam benda di alam semesta ini. Keragaman wujud dan macam benda di alam semesta ini tak terhitung karena sangat banyak. Keragaman jenis ikan di lautan pun belum ada ilmuwan yang mampu mengetahuinya, begitu juga binatang lainnya, tumbuh-tumbuhan dan aneka benda-benda mati yang mengisi relung-relung alam semesta ini. Semuanya tersusun dari unsur-unsur kimia dan komponen lainnya dengan kadar yang berbeda-beda.

Jika kita persempit pada makhluk yang bernama manusia, maka dapat kita amati keragaman yang sangat banyak pula. Dari warna kulit, jenis rambut, warna mata, dan lain-lain atribut fisik yang dapat kita lihat, membuat kita tidak mampu mengidentifikasinya secara detail. Apalagi jika kita mengamati hal-hal yang tidak tampak secara fisik, seperti: kemampuan daya berpikir, rasa keindahan, emosional, kecerdasan, nafsu, dan lain-lain, maka tentunya akan lebih sulit lagi.

Dengan diketahuinya unsur genetika pada makhluk hidup, maka kita semakin tahu mengapa perbedaan itu mesti terjadi. Di dalam gen terkandung informasi sifat-sifat fisik maupun non fisik pada diri makhluk hidup. Kombinasi dari sifat-sifat ini, secara statistik, dapat dipahami bahwa variasi perbedaan sifat pada makhluk hidup menjadi tidak berhingga. Tetapi dapat kita ambil kesimpulan, bahwa semua makhluk mempunyai kadar yang berbeda-beda.

Pada manusia, perbedaan itu dapat berupa: motivasi, sejauh mana mereka dalam memilih agama, kadar kaimanan, kadar rasionalitas dalam beragama dan sebagainya, sehingga perilaku manusia pun berbeda-beda pula.

Nah, kini kita memahami, adalah tidak mungkin manusia dijadikan seragam dalam segala hal. Kita hanya bisa memberikan pengertian, pendidikan, dan dakwah agar mereka dapat memilih jalan hidup yang dapat mengantarkan mereka ke dalam kebahagiaan. Tingkat penerimaan dakwah itu pun juga dipengaruhi oleh kadar mereka masing-masing.

Jumat, 23 Januari 2009

MOTIF

Oleh: Ngudi Tjahjono


Gerak hidup (aktivitas dan perilaku) manusia adalah perwujudan dari pemikiran dan motif yang ada di dalam hatinya. MOTIF adalah suatu dorongan, keinginan dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam individu yang menyebabkan ia berbuat sesuatu menuju pada tujuan tertentu. Motif seseorang dapat terungkap melalui pola pemikiran dan pola tingkah laku perbuatannya. Motif biasa juga disebut "MOTIVASI."


Jika kita lihat perilaku dan aktivitas manusia tidak ada yang sama (berbeda), sebenarnya hal itu dipengaruhi oleh motif mereka. Karena potensi dan perlengkapan fisik yang dimiliki manusia sangat kompleks, maka perbedaan di antara mereka sudah pasti terjadi, termasuk perbedaan motif ini. Dengan demikian, maka perilakunya pun berbeda.


Perbedaan ini mempengaruhi sejauh mana kadar dan kualitas bagaimana manusia memandang Tuhan, alam, dan manusia itu sendiri. Contoh sederhana, dalam memandang bagaimana harus bersikap terhadap rokok, manusia memiliki pendapat yang berbeda-beda. Apalagi jika harus bersikap terhadap persoalan yang lebih kompleks dan apalagi abstrak.


Maka tidak jarang, manusia merasa apa yang dilakukannya pasti benar. Kalau pun mereka tahu jika yang dilakukannya tidak benar, mereka berusaha mencari pembenaran mengapa mereka melakukan itu. Dengan demikian variasi perilaku manusia sangat beragam.


Di sini agama hadir dalam membentuk motif ini agar rentang perbedaannya tidak terlalu lebar. Maka mari kita cari dengan lebih intens dan mendalam, agar penyimpangan motif ini tidak terlalu jauh dari seharusnya. Bukankah kita ingin menjadi manusia dengan format yang paling mendekati keinginan Pencipta kita (Allah Subhanahu wa Ta'ala)? Wallahu a'lam.